asal usul kehidupan
Asal-usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis
Beberapa
teori yang pernah diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut diantaranya
adalah:
- Teori Kreasi Khas (Special
Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu zat
supranatural
- Teori Mantap : menyatakan bahwa
kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
- Teori Kosmozoan : menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang datangnya dari luar
angkasa
- Teori Generatio Spontanea :
menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak
(spontan).
- Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda tak hidup. (Teori ini sering rancu dengan
Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa menurut teori
Abiogenesis makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Sebenarnya ini dua teori yang berbeda)
- Teori Biogenesis : menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
- Teori Naturalistik/Evolusi
Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa kehidupan tercipta
melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan
pada konsep biologi modern.
Asal-usul kehidupan
Teori Abiogenesis
Teori yang
dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda
tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea).
Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut
oleh banyak orang selama beberapa abad.
Aristoteles
(384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno.
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan
yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil
perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan
bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut
penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara
spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation
spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung,
maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari
benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah
dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham
abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan
tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van
Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk
mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air
rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan
Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang
abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah
yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung
teori ini adalah John Needham.

Teori Biogenesis
Teori ini
bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
1. Francesco
Redi
- Labu I
: diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
- Labu II :
diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
- Labu III : diisi
daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu
diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
- Labu I
: dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
- Labu II :
dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
- Labu III :
dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi
belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.
Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul
belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada
disain percobaannya.
2. Lazzaro
Spallanzani
- Labu I : diisi
kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
- Labu II : diisi kaldu,
lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah
dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian
hasilnya sebagai berikut.
- Labu I : berubah
busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
- Labu II : tetap jernih,
tidak mengandung mikroba
Menurut
Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan
disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup
menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk,
sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
Disain pipa
yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari
udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut
Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka
tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan
bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan
menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya
kaldu.
Dengan
demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar.


Komentar
Posting Komentar