[Mykr's Article #3] Turunkan Posisi Indonesia Sebagai Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke Lautan No.2 Dunia di Tahun 2025
Plastik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebab plastik bersifat kuat, tahan
lama, ringan dan murah. Selain itu, plastik memiliki sifat yang hampir sama
dengan logam yaitu awet dan kuat, tetapi kebanyakan orang menganggap logam
terlalu berat dan mahal. Hal itulah menjadi
faktor lain yang membuat kebutuhan plastik di dunia semakin tinggi.
Akibatnya terdapat 9,1 miliar botol plastik telah menjadi sampah percuma hampir
setiap tahunnya.
Tahun
2015, Mattsson dan tim menuliskan dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Nano-plastiks in The Aquatic Environment
bahwa tahun 2012 jumlah plastik yang diproduksi mencapai 280 juta ton,
diantaranya yaitu Low Density Polyethylene
(LDPE), high density polyethylene
(LDPE), polypropylene (PP), polyvinylchloride (PVC), polystyrene (PS) dan polyethylene terephalate (PET). Lebih
dari sepertiga plastik yang diproduksi digunakan dalam pengemasan produk
seperti kantong plastik, dan juga banyak digunakan sebagai bahan perabotan
rumah seperti pipa. Limbah plastik yang digunakan lebih dari 10% dibuang ke
laut sehingga menjadi ancaman bagi biota-biota yang ada di laut. Plastik di
perairan menjadi sampah yang mendominasi dengan kisaran 60-80% dari total
sampah yang berada diperairan.
Pada tahun
2015, Jambeck beserta koleganya mengeluarkan hasil penelitian mereka dalam
jurnal yang berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into the Ocean. Dari
data tersebut dikatakan bahwa negara Indonesia berada pada posisi kedua sebagai
penyumbang sampah plastik ke lautan dunia dengan sampah plastik seberat 187,2
juta ton. Negara yang menempati posisi pertama diatas negara Indonesia yakni
negara China dengan menyumbangkan sampah plastik seberat 262,9 juta ton. Selain
itu, negara lain yang berada pada posisi 5 besar sebagai penyumbang sampah
plastik yaitu negara Filipina dengan sampah plastik seberat 83,4 juta ton,
Vietnam dengan sampah plastik seberat 55,9 juta ton, dan Sri Lanka dengan
sampah plastik seberat 14,6 juta ton.
Pencapaian
yang sangat miris oleh Indonesia sebagai posisi kedua dunia sebagai penyumbang
sampah plastik ke lautan. Hal ini menjadi masalah besar bagi lingkungan laut
yang sangat berdampak pada biota lautnya serta menunjukkan buruknya pengelolaan
sampah di Indonesia. Mattsson dan tim juga menuliskan dalam jurnal
penelitiannya bahwa limbah plastik telah dilaporkan mempengaruhi lebih dari 660
organisme dilautan. Salah satu organisme yang terkena dampaknya yaitu paus
sperma yang ditemukan mati terdampar di pantai Pulau Kapota di Wakatobi,
Sulawesi Tenggara, Indonesia pada 19 November 2018 lalu dengan beragam plastik
di dalam tubuhnya. Sungguh miris, temuan sampah di dalam tubuh paus tersebut
menunjukkan bahwa sampah tidak hanya membawa masalah bagi manusia, tapi juga
bagi hewan-hewan laut.
Menurut
Asisten Deputi Pelatihan dan Pendidikan, Kementerian Koordinator Kemaritiman
Republik Indonesia, Dr TB Haeru Rahayu bahwa Pemerintah
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi limbah melalui program pengurangan (reduce),
penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle) hingga
30% pada tahun 2025. Pemerintah juga menargetkan pengurangan sampah plastik sebesar 70% pada 2025. Selain itu, beliau menuturkan bahwa
limbah tidak
bisa lagi dikelola hanya di hilir, tetapi juga dari hulu atau sebelum menjadi
sampah yang dibuang begitu saja. Penanganannya langsung ke sumber masalah,
melibatkan semua pemangku kepentingan, mental masyarakat harus berubah untuk
memainkan peran dalam mengurangi sampah dari hulu. Hal tersebut beliau
sampaikan pada International Workshop on Marine
Biodiversity, Understanding, Utilization and Conservation di Institut Pertanian
Bogor (IPB) International Convention Center (IICC), Kota Bogor pada Oktober
2018 lalu. Untuk itu mari bersama melakukan aksi kontribusi dan inovasi melalui
program pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse) dan
daur ulang (recycle) sampah plastik untuk mewujudkan target Indonesia kedepannya menurunkan
limbah plastik di tahun 2025.
Komentar
Posting Komentar